Minggu, 06 November 2016

Tips Mengatasi Susah BAB pada Anak


Hampir sebagian besar orang dewasa maupun anak-anak pernah mengalami kesulitan untuk Buang Air Besar (BAB). Dan kondisi ini pastinya tidak membuat nyaman. Bagi ibu-ibu yang pernah mengalami kejadian susah BAB pada anaknya, pastinya tidak tega melihat anak kesakitan. Saya sendiri merasa sedih ketika Krishna (anak saya) tidak bisa BAB karena dia akan meringis kesakitan , rewel, dan menangis.

Kesulitan BAB, secara medis disebut dengan “konstipasi”.  Hal ini ditandai dengan BAB yang jarang, kotoran / feses yang keras, mengejan / ngeden berlebihan, dan nyeri saat BAB.

Menurut beberapa sumber yang saya baca, ada banyak factor yang menyebabkan Susah BAB, diantaranya :
1. Perubahan pola makan.  Asupan sayur dan buah yang kurang menyebabkan serat yang masuk ke dalam tubuh anak menjadi berkurang. Hal ini sering menjadi pemicu konstipasi.
Selain itu perubahan pola makan pada bayi di atas 6 bulan yang beralih dari susu ke makanan juga bisa menjadi pemicu.
2. Alergi susu sapi
3. Kurang minum, menyebabkan feses menjadi lebih keras.
4.Perubahan rutinitas, seperti perjalanan jauh, cuaca panas atau stress bisa mempengaruhi fungsi pencernaan.
5. Toilet training yang terlalu dini, menyebabkan anak protes dan menahan BAB.

Agar anak kita terhindar dari susahnya BAB, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan :
1. Memberi asupan serat yang cukup. Makan berserat contohnya adalah kacang-kacangan, buah, sayur, biji-bijian utuh (seperti beras merah). Jika anak tidak suka, kita bisa jadikan jus.
2. Jika anak masih mengkonsumsi ASI eksklusif, sebaiknya Ibu juga rajin mengkonsumsi buah dan sayur yang banyak mengandung serat
3. Berikan air minum (air putih) setiap hari, setidaknya 0,5-0-8 L kepada anak. Pemberiannya bisa bertahap. Cara mudahnya, air putih ditaruh di botol untuk memudahkan anak minum.
4. Ajak anak kita untuk banyak menggerakkan tubuhnya agar aliran darahnya lebih mengalir. Aliran darah yang mengalir akan aktivitas saluran cerna untuk mendorong kotoran ke lubang pembuangan, sehingga anak terhindar dari konstipasi.


5. Untuk menstimulasi aktivitas saluran cerna, Anda juga bisa melakukannya dengan cara memijat area perut bagian bawah si kecil. Ukur tiga jari di bawah pusar si kecil, pijatan dilakukan pada area di bawah pusar itu. Pijatan harus lembut, namun tetap mantap, dan lakukan pijatan selama paling tidak 3 menit
6. Memandikan anak dengan air hangat menyebabkan tubuh anak menjadi rileks, sehingga mampu melancarkan BAB




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jakarta Trip part 2

Training kali ini sangat melelahkan. Bagaimana tidak, dari jam 9 pagi hingga 5 sore kami tidak berhenti untuk diajak berfikir. Maklum ba...