Training kali ini
sangat melelahkan. Bagaimana tidak, dari jam 9 pagi hingga 5 sore kami tidak
berhenti untuk diajak berfikir. Maklum bahasan training nya agak berat. Tapi
setelah keluar dari Gedung KPPTI, rasanya lega. Otak saya tidak hang lagi
lantaran cuaca sore itu tidak terlalu panas. Sebelum balik ke hotel, saya
sempetin foto2 dulu lah dengan latar belakang kantor . kata Pak Bos saya,
“Cueek aja sini aku fotoin, mereka juga gak kenal kita” Jadilah saya model ala2
sore itu.
Hal yang menarik bagi
saya selama perjalanan ke hotel adalah bisa berjalan kaki dengan leluasa di
depanjang jalan Tamrin. Trotoar untuk pedestrian cukup luas sehingga lega untuk
berjalan. Harusnya di setiap tempat seperti ini yah, supaya orang mau untuk
jalan kaki. Kalo dibandingkan dengan di Palembang, trotoar yang ada dilewat motor. Kadang untuk jalan harus
berhati-hati sendiri. Malah kita diklakson in sama pengendara motor kalau
jalannya lambat. Nah loh..
Malam itu saya
memutuskan untuk mencari makan malam di Sarinah (cari yang dekat). Saya
sebenarnya pengen makan masakan korea, tapi lokasi nya terlalu jauh menurut
Gojek. Jadilah pilihan malam itu ke Gokana Tepan. Letaknya berada di Lt 1
Sarinah. Begitu masuk resto nya, kita akan ditanya oleh Mbak Waitress nya mau
masak sendiri/tidak. Ternyata di resto ini dibagi 2 area. Lantai 1 untuk yang
ingin memasak sendiri (jadi di tiap meja sudah ada panggangan, pelanggan
tinggal mengambil daging/ sayur di meja yang disediakan). Berhubung saya
sendirian, saya pilih untuk makan di lantai 2 saja, yang langsung melihat menu.
Berhubung Gokana Tepan disini adalah yang GT Platinum, menu2 selain Jepan juga
ada, seperti Steak,Spageti, Tomyam, dll. Kalo saya kali ini pengen coba yang
Ramen aja. Menu ramen sendiri ada 3 varian kuah, manis, asin, pedas. Malam itu
saya pilih yang manis. Begitu sampai di meja, penampilan ramen nya cukup
menggoda (apa karena saya sudha lapar ya). Ternyata porsinya cukup besar untuk
saya, jadi makan harus pelan-pelan. Menurut saya pribadi, rasanya tidak terlalu
special, nilai 6 dari 10.
Keesokan paginya,
setelah breakfast jam 6.30 lami langsung berangkat ke Gambir, change Bus Damri
untuk ke bandara. Ada kejadian tidak mengenakkan semalam. Tengah malam saya
terbangun lantaran perut saya tidak bersahabat. Sepertinya ini akibat makan
siang dari training kemarin. Saya kira lauk yg diberikan adalah semur daging,
ternyata sapi lada hitam. Karena terlanjur kuahnya kecampur sama nasi, alhasil
dimakan juga. Dan akibatnya tengah malam kebangun dan tidak bisa tidur lagi. Sampai
perjalanan ke bandara pun, saya masih lemas karena perut yang sakit.
Begitu sampai
terminal 3 saya takjub banget dengan design eksterior maupun interiornya. Taman
luarnya tertata rapi sekali, tanaman2 nya juga bagus segar dipandang. Begitu
masuk, semakin wow lagi. Bagian dalam gedung mirip dengan bandara Kuala Namu
Medan, namun atapnya cakep seperti efek
prisma. Dan yang saya suka lagi, untuk penumpang yang tidak bawa bagasi seperti
saya, bisa langsung check in dan cetak
boarding pas sendiri di mesin mirip ATM .Tinggal di scan barcode kode booking pass,
lalu verifikasi nama penumpang yang ada di layar, dan jadilah boarding pass
kita.
Finally,
meet my favorite jajanan, kue sus nya Beard Papa. Ternyata harganya sudah naik,
dulu terakhir beli masih 16 ribu, sekarang 23 ribu. Jadilah untuk obat pengen,
beli 3 buah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar