Senin, 31 Oktober 2016

10 Tips Untuk Membuat Anak Lebih Bahagia


Happy Kids
Apa keinginan terbesar Anda sebagai orang tua terhadap anaknya? Ingin mereka menjadi kaya raya? Menjadi terkenal seperti artis ? Memiliki pendidikan tinggi ?

Saya rasa Anda mungkin menjawab IYA, tapi bisa juga Tidak…

Tapi menurut beberapa penelitian, ketika orang tua ditanyai pertanyaan tersebut, ada yang menyebutkan bahwa , “I want them to be happy” atau “Saya ingin anak saya BAHAGIA”
Happy

Bukankah akan bagus apabila kita sebagai orang tua bisa menjamin bahwa nantinya anak kita akan hidup bahagia. Walaupun belum tentu 100% terjamin, tetapi tidak ada salahnya kita sebagai orang tua mulai berusaha untuk menciptakannya.
Berikut adalah tips ilmiah yang katanya sudah terbukti untuk membuat anak bahagia

Pastikan Anak-anak memiliki Banyak Waktu Untuk Bermain

Tentu saja anak-anak melakukan banyak kegiatan sepanjang hari, seperti berolahraga, mengerjakan PR , kegiatan ekstrakulikuler lainnya. Namun mereka tetap saja anak-anak dimana kegiatan utama nya adalah Bermain.

Sebuah artikel di Jurnal America meneyebutkan bahwa masalah utama saat ini yang dihadapi adalah Waktu bermain Anak-anak yang  mulai menurun, dimana ini bisa mengakibatkan perkembangan emosional anak-anak sendiri seperti munculnya kecemasan , mudahnya depresi, kemampuan mengontrol diri.

Sejak tahun 1955, kesempatan anak untuk bisa bermain dengan bebas mengalami penurunan, salh satunya disebabkan oleh orang tua yang terus mengontrol seluruh kegiatan anak (Peter Gray, Ph.D., Profesor Psikologi (emeritus) di Boston College). Prof Gray mendefinisikan bahwa “Free Play “ untuk anak adalah kegiatan bermain yang dilakukan oleh si anak sendiri, disudahi oleh anak sendiri, dan bukan permainan yang terorganisir.

Playing Kids


Berikan Pujian
Ketika si kecil kita  ajak untuk melakukan kegiatan baru, sebaiknya selalu memujinya ketika dia bisa melalukannya.

Seperti contoh, saat akan mengajak untuk jalan2. Saya selalu mengatakan untuk mengambil sepatunya sendiri (kebetulan kami selalu menaruh sepatunya di wadah). Dan si kecil sudah mengerti dengah hal itu, kemudian berlari ke wadah sepatu untuk mengambil sepatu yang dipilihnya.

Sekecil apapun usaha yang telah dia lakukan, saya berusaha untuk terus memujinya. Karena pujian tersebut membuat dia terus mengingat akan hal yang yang harus dilakukannya (pengalaman saya ini)

Membuat TRADISI

Membuat tradisi ini lebih seperti membuat kegiatan yang dilakukan bersama-sama antara orang tua dan anak. Tujuannya adalah meningkatkan bounding / keakraban antara anak dan orang tua. Contoh yang bisa dilakukan , yaitu makan malam / sarapan bersama, pergi menonton bioskop 2 bulan sekali, menjadwalkan untuk berlibur tiap akhir semester, dll…

Biarkan Mereka Mengerjakan PR nya sendiri

Saya memiliki teman  yang selalu melihat hasil PR anaknya dan berusaha mengoreksi setiap kesalahan yang dibuat.  Sebenarnya teman saya melakukan hal ini karena sayangnya kepada sang anak.
Namun yang dapat kita pelajari adalah Orang tua ini (teman saya) secara tidak langsung mengatakan pada putrinya bahwa dia tidak mampu untuk menyelesaikan PR nya, sesuatu yang seharusnya seorang anak sedang berusaha untuk mengerahkan kemampuannya.

Mengajarkan Memiliki Emosi yang “Negatif” itu Sehat

Tidak ada seseorang pun yang ingin Marah, Bersedih, Gugup, atau Takut. Namun semua perasaan ini adalah bagian dari menjadi seorang manusia dan seorang anak harus diajarkan untuk memahami hal tersebut. Salah satu cara untuk menjelaskan kepada anak-anak tentang hal tersebut adalah saat kita (orang tua) dihadapkan pada situasi yang sama. Kita bisa menjelaskan, “Nak…lihatlah Ibu? Ibu juga sedang Gugup sekarang ! Tapi tidak masalah, kita harus menghadapinya !”

Biarkan Mereka Gagal

Kegagalan berarti kita sedang mengambil kesempatan untuk berusaha. Sama hal nya dengan anak-anak. Dengan kegagalan , anak-anak akan berusaha untuk terus mencoba dan mencari tahu segala hal . jadi, tidak masalah melihat mereka belum sesuai harapan kita.
(contoh seperti no 5)

Jangan Membandingkan dengan Anak Lain

Sangat wajar apabila ada orang tua yang membandingkan anak-anak mereka (dan ini sering terjadi juga pada saya ), dengan mencari tahu kelebihan anak lain dibanding anak kita sendiri.
Tapi ada hal yang perlu kita ingat. Jangan sampai Anak kita mendengar hal tersebut (membandingkan dengan temannya). Karena Anak berkembang dengan kecepatannya sendiri, dan mereka memiliki kepribadian dan watak nya sendiri.

Membuat Kenangan Indah

Seriously, ini adalah tujuan utama saya. Membuat kenangan bersama dengan anak2-anak. Kenangan melalukan kegiatan konyol bersama, melakukan sesuatu yang tidak terduga, merencakan kegiatan bersama. Pada akhirnya, semua ini adalah rangkaian kenangan yang akan diingat oleh mereka.
Membuat mereka bahagia/ senang, secara harfiah akan membuat mereka menjadi  pribadi yang lebih baik.


Menjadi Orang Tua Bahagia

Ini yang paling sering mudah dikatakan, tapi sulit untuk dilakukan (hehee..).
Role model anak-anak untuk menjadi bahagia adalah dengan melihat orang tuanya. Akan sulit bagi seorang anak untuk bahagia/ tertawa jika orang tua nya tidak pernah menunjukkan kebahagiaan di depan mereka, seperti tersenyum, tertawa,
Kuncinya adalah di orang tua itu sendiri. Selalu luangkan waktu untuk bermain bersama mereka secapek apapun kita dari kantor/ bekerja.

Jangan Berargumentasi di Depan Anak

Kadang secara tidak sadar, kita orang tua sering membicarakan masalah besar seperti keuangan, orang tua yang sedang sakit di hadapan anak-anak. Padahal secara tidak langsung, apa yang mereka dengar akan menimbulkan rasa khawatir dan kecemasan bagi mereka.
Jadi kita harus mengusahakn membicarakan “Obrolan Orang Tua” secara sembunyi dan biarkan mereka menghabiskan masa kecilnya sebagai anak-anak.






1 komentar :

  1. wah.. ini bisa diterapkan kalo udah nikah ya :D
    masalahnya blom2 nikah :3 wkwkwk
    ijin share mbak winda :D


    www.masyogick.ga/

    BalasHapus

Jakarta Trip part 2

Training kali ini sangat melelahkan. Bagaimana tidak, dari jam 9 pagi hingga 5 sore kami tidak berhenti untuk diajak berfikir. Maklum ba...