Happy Kids
|
Apa keinginan
terbesar Anda sebagai orang tua terhadap anaknya? Ingin mereka menjadi kaya
raya? Menjadi terkenal seperti artis ? Memiliki pendidikan tinggi ?
Saya rasa Anda
mungkin menjawab IYA, tapi bisa juga Tidak…
Tapi menurut beberapa
penelitian, ketika orang tua ditanyai pertanyaan tersebut, ada yang menyebutkan
bahwa , “I want them to be happy” atau “Saya ingin anak saya BAHAGIA”
Happy
Bukankah akan bagus
apabila kita sebagai orang tua bisa menjamin bahwa nantinya anak kita akan
hidup bahagia. Walaupun belum tentu 100% terjamin, tetapi tidak ada salahnya
kita sebagai orang tua mulai berusaha untuk menciptakannya.
Berikut adalah tips ilmiah
yang katanya sudah terbukti untuk membuat anak bahagia
Pastikan
Anak-anak memiliki Banyak Waktu Untuk Bermain
Tentu saja anak-anak
melakukan banyak kegiatan sepanjang hari, seperti berolahraga, mengerjakan PR ,
kegiatan ekstrakulikuler lainnya. Namun mereka tetap saja anak-anak dimana
kegiatan utama nya adalah Bermain.
Sebuah artikel di Jurnal
America meneyebutkan bahwa masalah utama saat ini yang dihadapi adalah Waktu
bermain Anak-anak yang mulai menurun,
dimana ini bisa mengakibatkan perkembangan emosional anak-anak sendiri seperti munculnya
kecemasan , mudahnya depresi, kemampuan mengontrol diri.
Sejak tahun 1955,
kesempatan anak untuk bisa bermain dengan bebas mengalami penurunan, salh
satunya disebabkan oleh orang tua yang terus mengontrol seluruh kegiatan anak (Peter
Gray, Ph.D., Profesor Psikologi (emeritus) di Boston College). Prof Gray
mendefinisikan bahwa “Free Play “ untuk anak adalah kegiatan bermain yang
dilakukan oleh si anak sendiri, disudahi oleh anak sendiri, dan bukan permainan
yang terorganisir.
Playing Kids
|
Berikan Pujian
Ketika si kecil kita ajak untuk melakukan kegiatan baru, sebaiknya selalu
memujinya ketika dia bisa melalukannya.
Seperti contoh, saat
akan mengajak untuk jalan2. Saya selalu mengatakan untuk mengambil sepatunya
sendiri (kebetulan kami selalu menaruh sepatunya di wadah). Dan si kecil sudah
mengerti dengah hal itu, kemudian berlari ke wadah sepatu untuk mengambil
sepatu yang dipilihnya.
Sekecil apapun usaha
yang telah dia lakukan, saya berusaha untuk terus memujinya. Karena pujian
tersebut membuat dia terus mengingat akan hal yang yang harus dilakukannya (pengalaman
saya ini)
Membuat TRADISI
Membuat tradisi ini
lebih seperti membuat kegiatan yang dilakukan bersama-sama antara orang tua dan
anak. Tujuannya adalah meningkatkan bounding / keakraban antara anak dan orang
tua. Contoh yang bisa dilakukan , yaitu makan malam / sarapan bersama, pergi
menonton bioskop 2 bulan sekali, menjadwalkan untuk berlibur tiap akhir
semester, dll…
Biarkan Mereka Mengerjakan PR
nya sendiri
Saya memiliki
teman yang selalu melihat hasil PR anaknya
dan berusaha mengoreksi setiap kesalahan yang dibuat. Sebenarnya teman saya melakukan hal ini
karena sayangnya kepada sang anak.
Namun yang dapat kita
pelajari adalah Orang tua ini (teman saya) secara tidak langsung mengatakan
pada putrinya bahwa dia tidak mampu untuk menyelesaikan PR nya, sesuatu yang
seharusnya seorang anak sedang berusaha untuk mengerahkan kemampuannya.
Mengajarkan Memiliki Emosi yang
“Negatif” itu Sehat
Tidak ada seseorang
pun yang ingin Marah, Bersedih, Gugup, atau Takut. Namun semua perasaan ini
adalah bagian dari menjadi seorang manusia dan seorang anak harus diajarkan
untuk memahami hal tersebut. Salah satu cara untuk menjelaskan kepada anak-anak
tentang hal tersebut adalah saat kita (orang tua) dihadapkan pada situasi yang
sama. Kita bisa menjelaskan, “Nak…lihatlah Ibu? Ibu juga sedang Gugup sekarang
! Tapi tidak masalah, kita harus menghadapinya !”
Biarkan Mereka Gagal
Kegagalan berarti kita
sedang mengambil kesempatan untuk berusaha. Sama hal nya dengan anak-anak. Dengan
kegagalan , anak-anak akan berusaha untuk terus mencoba dan mencari tahu segala
hal . jadi, tidak masalah melihat mereka belum sesuai harapan kita.
(contoh seperti no 5)
Jangan Membandingkan dengan
Anak Lain
Sangat wajar apabila
ada orang tua yang membandingkan anak-anak mereka (dan ini sering terjadi juga
pada saya ), dengan mencari tahu kelebihan anak lain dibanding anak kita
sendiri.
Tapi ada hal yang
perlu kita ingat. Jangan sampai Anak kita mendengar hal tersebut (membandingkan
dengan temannya). Karena Anak berkembang dengan kecepatannya sendiri, dan
mereka memiliki kepribadian dan watak nya sendiri.
Membuat Kenangan Indah
Seriously, ini adalah
tujuan utama saya. Membuat kenangan bersama dengan anak2-anak. Kenangan melalukan
kegiatan konyol bersama, melakukan sesuatu yang tidak terduga, merencakan
kegiatan bersama. Pada akhirnya, semua ini adalah rangkaian kenangan yang akan
diingat oleh mereka.
Membuat mereka
bahagia/ senang, secara harfiah akan membuat mereka menjadi pribadi yang lebih baik.
Menjadi Orang Tua Bahagia
Ini yang paling
sering mudah dikatakan, tapi sulit untuk dilakukan (hehee..).
Role model anak-anak
untuk menjadi bahagia adalah dengan melihat orang tuanya. Akan sulit bagi
seorang anak untuk bahagia/ tertawa jika orang tua nya tidak pernah menunjukkan
kebahagiaan di depan mereka, seperti tersenyum, tertawa,
Kuncinya adalah di
orang tua itu sendiri. Selalu luangkan waktu untuk bermain bersama mereka
secapek apapun kita dari kantor/ bekerja.
Jangan Berargumentasi di Depan
Anak
Kadang secara tidak
sadar, kita orang tua sering membicarakan masalah besar seperti keuangan, orang
tua yang sedang sakit di hadapan anak-anak. Padahal secara tidak langsung, apa
yang mereka dengar akan menimbulkan rasa khawatir dan kecemasan bagi mereka.
Jadi kita harus
mengusahakn membicarakan “Obrolan Orang Tua” secara sembunyi dan biarkan mereka
menghabiskan masa kecilnya sebagai anak-anak.
wah.. ini bisa diterapkan kalo udah nikah ya :D
BalasHapusmasalahnya blom2 nikah :3 wkwkwk
ijin share mbak winda :D
www.masyogick.ga/