Postingan pertama di
bulan Agustus
Agustus ini diawali
dengan semangat baru untuk berkebun. Keinginan untuk berkebun bermula dari
melihat banyaknya postingan di explore IG saya tentang urban farming. Saya jadi
penasaran apa itu Urban Farming. Ternyata konsep dari kegiatan ini adalah
menggalakkan minat berkebun di daerah perkotaan atau pun lahan sempit. Dengan memanfaatkan
lahan di rumah, kita bisa produktif untuk menanam sayuran yang nantinya bisa
dikonsumsi sendiri atau dijual
Ukuran halaman kosong
di rumah saya tidak lah luas. Kami hanya memiliki taman ukuran 3x2 m dan lahan
samping sekitar 1.5 x 2m. Sebagian besar taman sudah diisi dengan bunga. Adapun
tanaman herb yang saya punya hanya Mint (itupun hasil mengembangkan sendiri
dengan stek batang dari tanaman mint yang dibeli di supermarket). Karena sedang
semangat ingin memulai berkebun, saya pun coba belanja benih kering di Ace. Karena
masih pemula, saya beli benih pakcoy, bayam merah, dan seledri. Harga 1 bungkus
nya lumayan murah, sekirar Rp 12.000. Kebetulan di rumah sudah ada tanah
kompos hasil beli di pedagang bunga
minggu lalu. Jadi begitu sampai rumah, saya semail benih-benih tersebut di
wadah botol plastik.
Setelah 5 hari tanam,
hasilnya cukup bikin saya senang. Benih pakcoy nya sudah mulai sprout (istilah
berkebun untuk benih yang meninggi). Sebagai seorang pemula, saya senang sekali
dong. Selain itu, saya juga mencoba teknik hidroponik untuk tanaman mint saya. Untuk
mengembangkan tanaman mint termasuk mudah. Kita tinggal potong satu batang mint
, lalu kita bersihkan 2-3 daun nya dan tinggalkan 2 pucuk daun yang di atas. Tinggal
dipindahkan di media tanam.
Nah ini dia
penampakan hasil berkebun saya. Semoga tanaman-tanaman ini bisa berkembang
dengan sehat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar