Rute mudik pertama adalah di Malang. Nantinya kami akan ada di Malang selama 5 hari sebelum pergi ke Jogja. Biasanya sey agenda wajib selama di Malang adalah pulang ke kampung nya Ibuk di daerah Senggreng , Ngebruk. Selebihnya kami mengikuti kondisi Krishna. Kalau sehat dan tidak ada masalah dalam makan maka kami berani mengajak jalan agak jauh. Kalau dirasa tidak memungkinkan, kami lebih memilih main di dekat rumah saja.
Taman Malabar
Pagi pertama di rumah Mbah, kami mengajak Krishna jalan-jalan di taman yang berlokasi di Jl Malabar. Dulunya taman ini adalah lapangan bola, namun oleh Pemkot setempat disulap menjadi taman bermain. Fasilitasnya cukup lengkap untuk olahraga, ada jogging track, alat sit up/push up, sepeda jalan. Fasilitas anak-anak nya meliputi ayunan, jungkat jungkit, perosotan. Yang disayangkan sey, sebagian alat olah raganya udah rusak. Contohnya sepeda jalan, ada satu sisi sepedanya yang udah rusak tidak bisa dipakai. Maklum saja taman ini kan public space dan gratis jadi sehingga sebagian pengunjung kurang memperhatikan untuk menjaga fasilitas ini. Tapi kalau saya disuruh penilaian terhadap kebersihannya, saya bisa mengacungkan jempol 5 untuk taman ini. Bersih sekali , padahal saya datang sekitar jam 7 pagi loh. Bisa dilihat pagi-pagi sudah ada petugas yang mebersihkannya.
Perjalanan selanjutnya selama di Malang adalah mengunjungi rumah Mbah Buyut kami di desa Senggreng, Ngebruk. Perjalanan kesana sekitar 1 jam. Untuk mengindari macet, kami pergi dari rumah sekitar habis magbrib. Jadilah sampai sana sekitar jam 8. Krishna seneng sekali ketemu dengan saudara-saudara nya , maen terus sampai lupa waktu. Maklum keluarga Ibuk saya mayoritas tinggal di desa tersebut dan kalau musim Lebarang begini, keluarga besar pada kumpul. Kebetulan adek saya juga ikutan kesini bersama 2 anaknya. Jadilah trio cucu nya Ibuk jadi artis nya malam ini.
Wisata Kampung Coklat
Keesokan hari nya adek saya mengajak untuk pergi ke salah satu tempat wisata di daerah Blitar, namanya Kampung Coklat. Perjalanan dari Senggreng ke Blitar sekitar 1-2 jam. Berhubung masih suasanya liburan, jadinya tempat ini ramai sekali. Tiket masuknya cukup murah, yaitu Rp 5000/orang. Dari yang saya amati, Kampung Coklat ini dulunya adalah lahan kebon coklat yang kemudian direnovasi dengan ditambahkan canopy agar pengunjung yang datang tidak kepanasan.
Fasilitas yang ada di Kampung Coklat ini cukup beragam, ada tempat main untuk anak seperti kereta , sepeda listrik, trampolin, kolam renang. Tapi untuk menggunakan fasilitas ini, kita harus membayar lagi. Selain itu, di Kampung Coklat kita bisa menikmati Fish Sauna, dimana kaki kita dimasukkan ke dalam kolam yang mana nanti akan ada ikan-ikan menghampiri kaki kita.
Yang saya suka dari tempat ini adalah tidak panas karena semua wilayah tertutup canopy yang tinggi. Selain itu, kita bisa membawa makanan sendiri dari rumah . Jadi tidak mengherankan jika banyak pengunjung disini yang datang dengan membawa rantang-rantang nasi. Kalau malas membawa makanan, disini juga ada food court yang menjual nasi, cemilan, dan olahan coklat seperti minuman.
Saya tidak sempat memoto di area ini karena sibuk mengurusi Krishna. Saya coba masukkan hasil googling mengenai tempat ini, siapa tahu bisa menjadi referensi jika ada yang ingin liburan di sekitar Blitar
Sedikit cerita sedih waktu di Malang adalah Krishna sempat demam tinggi . Sepanjang malam rewel tidak bisa tidur. Ditambah lagi nafsu makannya sangat kurang dan hanya mau susu. Kami coba tawarkan roti untuk menambah nutrisi nya. Alhamdulilah Krishna mau makan roti dan minum obat. Dari sekian banyak obat demam, saya rasa Krishna cocok merk T*mpra . Selain cepat menurunkan demam, Krishna suka rasa jeruk nya. Jadi dia beranggapan minum obat ini seperti minum vitamin yang bisa kami beri di rumah.
Selain itu, Krishna sempat kami bawa ke rumah sakit lantaran sudah 2 hari tidak BAB. Tiap mau BAB, Krishna selalu kesakitan dan hingga menangis. Saya selaku Ibu sedih melihat dia yang seperti ini. Sepertinya dia kesulitan ngeden karena BAB nya keras. Setelah konsul dengan dokter, kami diberi resep Lacto-B untuk melancarkan pencernaan nya. Alhamdulilah keesokan harinya Krishna bisa BAB walaupun dengan sedikit perjuangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar