Hari yang ditunggu akhirnya tiba juga. Semalam saya
sudah packing 1 koper untuk keperluan kami bertiga selama mudik. Saya sudah
pesan ke Ayah untuk tidak bawa baju terlalu banyak. Saya pun demikian hanya
membawa 4 kaos dan 2 rok panjang. Selebihnya adalah perlengkapan Krishna. Saya
juga usahakan agar masih ada space kosong di koper sebagai antisipasi jika
nantinya Mbah Krishna ngebawain baju baru untuk dia
Perjalanan kali ini menggunakan pesawat Lion Air
dengan tujuan Surabaya. Rute ini termasuk baru dan jam berangkatnya pas , yaitu
jam 10 pagi. Kalau dulu sebelum ada Lion, ke Surabaya Cuma ada Citilink dan
flight nya jam 6 malam. Bisa dibayangkan kalo nyampai rumah di Malang selalu
jam 1 pagi.
Tidak banyak perubahan di bandara Sultan Mahmud
Badaruddin. Mungkin yang berbeda kali ini adalah pintu kedatangan penumpang
berpindah di pintu masuk 1 dekat dengan
tempat parker motor. Untuk playground nya sendiri sekarang ada di ujung ruang
tunggu. Cukup luas dari space sebelumnya yang dekat Starbuck. Hanya saja karena
ramai banget hari itu, Krishna kurang tertarik. Dia malah mengajak untuk
melihat pesawat yang sedang parker atau ikan arwana yang ada di tengan ruang
tunggu.
Perjalanan Palembang – Surabaya ditempuh lebih
kurang 2 jam. Seperti biasa, Krishna exciting sekali di dalam pesawat. Dia
maunya duduk di samping jendela sembari melihat pesawat di luar. Alhamdulilah
tidak ada kerewelan selama di pesawat. Setelah pesawat take off, selang 10
menit Krishna sudah mulai mengantuk dan minta tidur. Jadi bisa dikatakan sepanjang
perjalanan Krishna anteng.
Pesawat kami pun sampai sekitar jam 1 di Bandar
Juanda. Dan suasana Bandara masih ramai dengan pemudik. Antrian untuk mengambil
bagasi pun ramai dan lama. Ayah bertugas untuk mengambil bagasi, saya mengajak
Krishna jalan-jalan di luar supaya tidak bosan.
Setelah bagasi lengkap, kami pun melanjutkan
perjalanan ke Malang. Kami dijemput oleh Bapak dan Ibu. Saya takjub banget
selama perjalanan Surabaya – Malang , perjalanan nya cukup lancar. Kami memang
mengambil jalur lewat tol. dan saya baru menyadari jika kali ini tol nya
semakin panjang hingga Pandaan. Kata Bapak memang tahun ini pembangunan jalan
tol memang gila – gila an untuk mengantisipasi arus mudik. Tapi yah setelah
keluar tol, kami masih terkena macet di
daerah Purwosari hingga Malang sehingga sampai rumah sekitar jam 16.30
Yah beginilah sensasi mudik. Harus sabar untuk bisa
bertemu dengan orang tua dan saudara di kampung halaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar