Senin, 17 Juli 2017

Cerita sebelum Lebaran


Saya mecoba menchallenge diri saya untuk membuat minimal weekly posting.  Dan postingan saya kali ini bercerita tentang liburan lebaran  kami 2 minggu lalu. Mumpung masih segar ingatannya, saya coba ceritakan disini.


Lebaran kali ini adalah lebaran ketiga kami bersama dengan si kecil Krishna. Tahun ini , Krishna sudah berusia 2 tahun 3 bulan, jadi kami sudah berani untuk membawanya bepergian jauh. Untuk rute perjalanannya masih sama seperti tahun lalu, Palembang – Malang – Jogja.


Lebaran ini agak berbeda, dimana kami baru mudik di H+3 Lebaran gara2 nya Si Ayah masih harus piket dan di satu sisi harga tiketnya lumayan terjangkau di tanggal itu. Maklum lah, kali ini Krishna sudah mulai bayar seat sendiri. Bisa dibayangkan sekali jalan kami membeli tiket untuk 3 orang. Selain itu, kami sengaja memulangkan pengasuh Krishna lebih awal supaya bisa mengontrol kebiasaan makan Krishna dan leboh dekat lagi dengannya.


Selama pengasuh pulang, saya full time berubah menjadi Ibu Rumah Tangga. Setelah sahur, saya cepet2 masak untuk sarapan Krishna. Menu yang gampang aja seperti sop karena kami ingin megubah pola makan pagi nya yang biasa kering2 an menjadi ada sayur/ kuah nya. Setelah siap semua, buru2 mandi. Untunglah saya bukan yang tipe mandi kaya putri raja. Bagi saya, yang penting badan sudah kena sabun berarti udah mandi, hehehe. Baru saya menyiapkan air mandi Krishna. 


Diantara teman-teman sebaya nya di komplek, Krishna termasuk yang badannya kecil. Untuk ukuran 2 tahun, berat badannya hanya 9 kilo. Belum pernah kami menimbang dan menemukan angka 10 kg. Krishna bukanlah pemakan yang hebat dan lebih tepatnya susah makan nasi. Jika dia mood, dia mau memakan nasi yang disuapkan kepadanya. Tapi , seringkali nasi nya dimuntahkan kembali. Ada yang bilang, dia sudah kenal krupuk duluan sehingga tidak mau makan nasi. Karena itu kami ingin mencoba membenarkan pola makannya ketika pengasuhnya pulang. 


Tiap sarapan pagi, saya mengajak Krishna untuk jalan-jalan dengan sepedanya. Pelan pelan saya suapi sambil terus berdoa supaya Krishna mau menelan makanan nya. Mungkin dari 10 suapan, hanya 3 suapan yang diterimanya, selebihnya dimuntahkan. Sedih sih iya, tapi namanya juga permulaan saya tidak boleh menyerah. 


Untuk makan siang, biasanya saya tunggu setelah dia bangun tidur. Pola tidurnya berubah ubah. Ada yang tidur mulai jam 10, jam 11. Setidaknya tidur Krishna memakan waktu 2-3 jam. Jika bangunnya kesorean, saya coba suapin dikit karena dia pasti gak mood. Yang paling seneng itu menyuapi sore. Setelah mandi, saya ajak dia untuk keluar. Biasanya banyak anak-anak komplek yang usianya SD lagi maen bareng. Krishna suka banget liat mereka dan pengen ikutan maen. Disitu kesempatan paling bagus untuk menyuapi Krishna karena nasi lebih banyak masuk ke perutnya.


Antara haru dan senang bisa membuatnya makan. Saya jadi sangat menghargai pengasuh nya Krishna yang tiap hari harus merayu dia untuk mau makan. Alhamdulilah Budhe sabar dan telaten ngerawat Krishna selama kami tinggal kerja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jakarta Trip part 2

Training kali ini sangat melelahkan. Bagaimana tidak, dari jam 9 pagi hingga 5 sore kami tidak berhenti untuk diajak berfikir. Maklum ba...