Saya mecoba menchallenge diri saya untuk membuat
minimal weekly posting. Dan postingan
saya kali ini bercerita tentang liburan lebaran
kami 2 minggu lalu. Mumpung masih segar ingatannya, saya coba ceritakan
disini.
Lebaran kali ini adalah lebaran ketiga kami bersama
dengan si kecil Krishna. Tahun ini , Krishna sudah berusia 2 tahun 3 bulan,
jadi kami sudah berani untuk membawanya bepergian jauh. Untuk rute
perjalanannya masih sama seperti tahun lalu, Palembang – Malang – Jogja.
Lebaran ini agak berbeda, dimana kami baru mudik di
H+3 Lebaran gara2 nya Si Ayah masih harus piket dan di satu sisi harga tiketnya
lumayan terjangkau di tanggal itu. Maklum lah, kali ini Krishna sudah mulai
bayar seat sendiri. Bisa dibayangkan sekali jalan kami membeli tiket untuk 3
orang. Selain itu, kami sengaja memulangkan pengasuh Krishna lebih awal supaya
bisa mengontrol kebiasaan makan Krishna dan leboh dekat lagi dengannya.
Selama pengasuh pulang, saya full time berubah
menjadi Ibu Rumah Tangga. Setelah sahur, saya cepet2 masak untuk sarapan
Krishna. Menu yang gampang aja seperti sop karena kami ingin megubah pola makan
pagi nya yang biasa kering2 an menjadi ada sayur/ kuah nya. Setelah siap semua,
buru2 mandi. Untunglah saya bukan yang tipe mandi kaya putri raja. Bagi saya,
yang penting badan sudah kena sabun berarti udah mandi, hehehe. Baru saya
menyiapkan air mandi Krishna.
Diantara teman-teman sebaya nya di komplek, Krishna
termasuk yang badannya kecil. Untuk ukuran 2 tahun, berat badannya hanya 9
kilo. Belum pernah kami menimbang dan menemukan angka 10 kg. Krishna bukanlah
pemakan yang hebat dan lebih tepatnya susah makan nasi. Jika dia mood, dia mau
memakan nasi yang disuapkan kepadanya. Tapi , seringkali nasi nya dimuntahkan
kembali. Ada yang bilang, dia sudah kenal krupuk duluan sehingga tidak mau
makan nasi. Karena itu kami ingin mencoba membenarkan pola makannya ketika
pengasuhnya pulang.
Tiap sarapan pagi, saya mengajak Krishna untuk
jalan-jalan dengan sepedanya. Pelan pelan saya suapi sambil terus berdoa supaya
Krishna mau menelan makanan nya. Mungkin dari 10 suapan, hanya 3 suapan yang
diterimanya, selebihnya dimuntahkan. Sedih sih iya, tapi namanya juga permulaan
saya tidak boleh menyerah.
Untuk makan siang, biasanya saya tunggu setelah dia
bangun tidur. Pola tidurnya berubah ubah. Ada yang tidur mulai jam 10, jam 11.
Setidaknya tidur Krishna memakan waktu 2-3 jam. Jika bangunnya kesorean, saya
coba suapin dikit karena dia pasti gak mood. Yang paling seneng itu menyuapi
sore. Setelah mandi, saya ajak dia untuk keluar. Biasanya banyak anak-anak
komplek yang usianya SD lagi maen bareng. Krishna suka banget liat mereka dan
pengen ikutan maen. Disitu kesempatan paling bagus untuk menyuapi Krishna
karena nasi lebih banyak masuk ke perutnya.
Antara haru dan senang bisa membuatnya makan. Saya
jadi sangat menghargai pengasuh nya Krishna yang tiap hari harus merayu dia
untuk mau makan. Alhamdulilah Budhe sabar dan telaten ngerawat Krishna selama
kami tinggal kerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar